Pesan Moral dalam Cerita, Pentingkah? | Celoteh Storytelling
Pesan ialah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain.
–Kamus Besar Bahasa Indonesia
Moral ialah ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.
–Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pesan Moral dalam Cerita, Pentingkah?
Justru kalau sok masuk-masukin kata-kata moral yang nggak berkaitan, malah jadinya berpotensi nggak nyambung sama yang diceritakan.
Itulah kenapa ada "genre" (dan mungkin tema yang diusung). Karena dari genre, kita bisa tahu apa yang mau disampaikan author secara garis besar. Romens, misal, mau sampein hal manis gitu; horor mau sampein ketakutan; aksi mau sampein battle; dsb. Yang jelas, kalau mau yang jelas ada moralnya, baca buku motivasi aja sih atau fiksi yang dari awal temanya mengedepankan moral, kisah inspiratif misalnya. Karena dari sisi storytelling, yang ada ialah cara mengemas tema yang dibawakan sebaik mungkin, gimana feel-nya, penokohannya, dsb.
Soal pesan moral, kayaknya semua cerita bakal ada sendiri jika dieksekusi dengan baik. Kita bisa dapat pesan moral dari apa saja jika bisa berpikir dan melihat dari berbagai perspektif, bahkan dari cerita yang paling amoral sekalipun. Pesan, bermoral atau tidak, itu sebenarnya relatif dan nggak terbatas tergantung interpretasi pembaca dalam memandang sebuah cerita. Jika memandang positif, dapatnya pesan moral. Sebaliknya jika memandang negatif, adanya pesan amoral.
Orang yang teriak-teriak "cerita ini nggak bermoral" biasanya (mungkin) pikirannya terlalu luas dan penuh sesak sampai-sampai hanya bisa menangkap maksud dari satu perspektif datar saja.
Gini aja nih, simpelnya, lagi baca atau nonton cerita komedi. Masa iya ngarepin dapat penerangan tentang gelapnya kehidupan? Atau, tentang problem solving cara keluar dari pemikiran sempit?
Nggak kan? Soalnya nyambungnya ke mana gitu.
Kalau aku sih nonton komedi, ngarepinnya dapat hiburan yang bikin ketawa.
Intinya: pesan moral pada sebuah cerita itu sebenarnya tergantung pembaca sendiri yang bisa menangkap atau tidak. Bukan "blek" ditulis blablabla ala-ala khotbah, barulah ada pesan moralnya. Nggak gitu sih. Sama kayak kehidupan kita sendiri, banyak hikmah dan pesan moral seandainya kita bisa melihat dari berbagai perspektif.
With love,
Nabiel Yafi‘e
Comments
Post a Comment