7 Alasan yang Perlu Kamu Pertimbangkan Kenapa Kamu Harus Mengikuti Anime Mushoku Tensei
Mushoku Tensei: Jobless Reincarnation, anime musim ini garapan Studio Bind sangat melampaui ekspektasi penonton, mengingat Bind adalah studio baru dan Mushoku adalah karya pertamanya.
Meski yang pertama, kepopulerannya dapat menyaingi Attack on Titan: Final Season dan Re:zero yang juga mengudara musim ini. Jika merujuk pada data Anime Trending, Mushoku Tensei selama tiga minggu terus berada di peringkat kedua di bawah Re:zero, lalu pada Minggu ini (21/2) Mushoku Tensei berhasil menggesernya dan menyabet peringkat pertama. Studio Bind, studio bersama milik White Fox dan Egg Firm yang didirikan November dua tahun lalu, namanya langsung mencuat ketika rating Mushoku Tensei ini melambung. Kabarnya, Studio Bind didirikan memang difokuskan untuk Mushoku Tensei.
Ngomong-ngomong isekai fantasi, pasti nggak jauh-jauh dari MC yang mesum. Namun, selain kemesuman keluarga Greyrat maupun fanservis yang ada, ada alasan lain yang lebih mencolok di anime ini. Hal lain itulah yang akan saya bahas. Inilah 7 alasan yang kamu perlu pertimbangkan kenapa kamu harus mengikuti anime Mushoku Tensei:
1. Grandfather of Modern Isekai
Grandfather of Isekai atau Bapaknya Isekai, Mungkin kamu sering dengar frasa ini di mana-mana. Namun, bisa jadi ada misleading di sana ketika ada yang bilang Mushoku anime isekai pertama. Mushoku Tensei “kakek moyang”-nya isekai, benarkah?
Saya menelusuri dan membandingkan waktu awal perilisan antara Mushoku dan Re:zero. Dan, saya pun menemukan Mushoku terbit pertama sebagai Web Novel pada November 2012, baru kemudian terbit sebagai Light Novel pada Januari 2014; sedangkan Re:zero, terbit sebagai Web Novel pada 20 April 2012.
Artinya Mushoku Tensei bukanlah isekai pertama karena sudah ada Re:zero terlebih dahulu. Terlebih lagi, konsep isekai itu sudah ada jauh sekali pada zaman dahulu. Jadi, artinya bukan itu yang dimaksud sebagai Grandfather of Modern Isekai di sini. Lantas apa?
Untuk menjawabnya, perlu saya ceritakan sedikit. Berdasarkan cara awal MC (Main Character/Tokoh Utama) ke dunia lain, maka isekai itu terbagi dua: Isekai Ten'i (berpindah ke dunia lain) dan Isekai Tensei (bereinkarnasi ke dunia lain). Yang pertama untuk ke isekai, MC tidak perlu mati terlebih dahulu karena hanya berpindah saja, seperti: Sword Art Online dan Tate no Yuusha. Sedangkan yang kedua MC perlu mati terlebih dahulu untuk ke isekai kemudian bereinkarnasi.
Singkat cerita, Isekai Tensei ini sebelumnya banyak macam pola cerita, cara mati, dan worldbuilding dunia fantasinya. Hingga suatu ketika, ada sebuah cerita yang plotnya seperti ini: truk-kun menabrak MC, MC reinkarnasi, kemudian MC bertualang sambil dikelilingi harem. Simpelnya seperti itu.
Nah, pola seperti ini populer, banyak judul isekai lain memakai pola atau templat yang sama. Saking populernya, pola truk-kun ini pun lalu dinamakan “Isekai Modern”.
Nah, coba tebak siapa cerita pertama tersebut. Yep, jawabannya Mushoku Tensei. Karena itulah Mushoku Tensei digelari Grandfather of Modern Isekai, karena memelopori pola isekai modern tersebut.
2. Alur yang Sangat Rapi
Bicara tentang alur atau plot sebuah cerita, apalagi cerita yang memelopori plot truk-kun. Apa yang kamu pikirkan? Mungkin kamu berpikir, wah alurnya pasti ala kadarnya kayak isekai-isekai kebanyakan. Ini ya yang pertama bikin alur yang begini, pasti nggak bener ini, paling plot armor banyak plus kejadian di dalamnya terjadi secara tiba-tiba semuanya. Dari awal aja udah Deus ex Machina!
Eits, tunggu dulu, tahan dulu semua prasangka tersebut. Coba renungkan, jika yang pertama saja ala kadarnya (baca: jelek), apa bakalan ada yang kedua dan yang ketiga? Tentunya tidak mungkin ada, 'kan? Pasti ada sesuatu kenapa banyak cerita lain meniru plotnya.
Plot cerita Mushoku Tensei ini bisa saya katakan jauh dari ekspektasi, bahkan melampaui. Ini cerita paling well-prepared antara cerita isekai yang pernah penulis baca. Kausalitas atau sebab akibat di sini sangat rapi, tidak terlihat ada plothole. Hubungan antartokoh, maupun perkembangan karakternya sangat natural. Skill Rudeus pun pelan-pelan dibangun, jauh dari apa yang disebut ”kekuatan instan”. Satu-satunya yang instan di sini ialah ingatan Rudeus di kehidupan sebelumnya yang masih ada. Sisanya, masing-masing ada alasannya sendiri. Entah itu berasal dari kedua orang tuanya, seperti sifat mesumnya Rudeus misalnya.
Meskipun pace-nya terkesan lambat karena dibangun pelan-pelan, Mushoku Tensei ini sangat enak diikuti. Adalah sebuah satisfying bagi seorang perfeksionis menikmati cerita ini.
3. Worldbuilding yang Tidak Main-Main
Mushoku Tensei berlatar atau setting di eropa abad pertengahan, dunia fantasi medieval, yang dipresentasikan secara akurat. Baik desa, penduduknya, rumah, hingga interior di dalamnya sangat menggambarkan kehidupan di sana.
Rudeus lahir dari orang tua seorang Knight dan Mage. Paul, ayahnya Rudeus, orang terkaya di desa karena dianugerahi tanah perdikan oleh Raja sekaligus menjadikannya bangsawan minor. Di dalam masyarakat feodal, pemilik tanah perdikan berhak mengambil hasil bumi sebagai ganti ikatan militer kerajaan. Karena itu, kehidupan keluarga Paul sangat tercukupi. Namun, perbedaan kekayaan Ayah Rudeus dengan rakyat jelata tidak terlalu jauh meskipun dia adalah bangsawan. Hal yang jarang ditemui di anime isekai kebanyakan. Kebiasaannya kekayaan bangsawan dan rakyat jelata bagaikan langit dan bumi.
(Muse Indonesia)
Kuda milik paul, kuda masa medieval memiliki bulu tebal di kaki.
(Muse Indonesia)
Interior rumah yang realistis dan peralatan makan yang terbuat dari kayu--tidak terlalu mewah.
4. Rudeus Overpowered, Tapi Tidak Terlalu
Berbicara anime isekai, tidaklah lengkap jika tanpa menyebutkan poin ini. Sudah bukan rahasia, anime fantasi yang overpowered MC lebih dinilai berharga di mata penonton daripada yang tidak, terutama sebagai bahan keren-kerenan. Namun, kebanyakannya kekuatan overpowered ini muncul dari hal instan. Entah itu berupa mendapatkan permata iblis terkutuk setelah nggak sengaja nyerimpet iblisnya langsung mati, pedang naga yang nggak sengaja keinjek pas jalan-jalan, atau tiba-tiba mimpi kesurupan yang setelah bangun jadi kesurupan beneran. Itu cuma misal, ya.
Nah, hal itu yang terasa berbeda di Mushoku Tensei. Rudeus Greyrat tidak punya kekuatan apa-apa sejak lahir selain ingatan masa lalunya sebelum reinkarnasi yang itu pun sama sekali tidak ada gunanya karena dunia baru sangat berbeda dengan dunia lamanya. Dia harus menjalani hidup layaknya anak normal lain dari nol, belajar bahasa yang tidak ia pahami, belajar membaca tulisan yang asing baginya, hingga Rudeus bisa hidup normal mengerti tentang dunia barunya setelah beberapa tahun.
Zenith, Ibu Rudeus, adalah seorang penyihir, Rudeus kecil tentu saja mewarisi darahnya maupun bakat sihirnya. Rudeus sangat tertarik dengan buku sihir yang dimiliki Zenith dan tiap hari mempelajarinya. Hingga kekuatannya perlahan meningkat seiring waktu. Overpowered Rudeus baru terlihat setelah latihan keras berbulan-bulan, itu pun hanya sebatas sihir tanpa merapal.
Di sisi lain, Paul meskipun seorang Knight, Rudeus sepertinya tidak mewarisi kekuatan berpedang ayahnya itu sedikit pun selain sifat mesumnya. Rudeus sangat payah dalam ilmu berpedang. Tentu saja tidak mungkin mewarisi banyak keahlian dari kedua orang tua sekaligus di dunia ini. Hal yang jarang terlihat di anime fantasi lain, kebiasaannya jika kedua orang tua berbakat, sang anak akan mewarisi semua bakat orang tua tanpa terkecuali.
Mushoku Tensei pun jadi terasa lebih realistis karenanya padahal isekai fantasi. Overpowered Rudeus, tidak terlalu overpowered.
5. Animasi yang Realistis dan Efek yang Memukau
Tidaklah satisfying rasanya saat plotnya rapi, tetapi animasi maupun efeknya tidak sejalan. Tentulah keduanya harus seiring agar menciptakan kesatuan.
Karena membawa kesan realistis, kebanyakan vibe yang diberikan anime ini gelap dan jauh dari ceria. Beberapa efek jurus pun dibuat serealistis mungkin. Tanpa mengurangi keindahan, efek yang terjadi pun tidak terlalu banyak kilau-kilauan berlebihan. Meski begitu, di situlah sebenarnya kelebihannya. Sementara anime yang lain membawa animasi dan frame modern penuh kilau-kilauan, Mushoku Tensei datang membawa kesan kebalikan. Sebagai contoh, animasi jurus air yang biasanya digambarkan berwarna biru langit, di Mushoku Tensei dianimasikan berwarna bening.
Satu-satunya yang berkilauan sejauh ini ialah cahaya ledakan kembang api.
6. Lagu Opening dan Ending yang Menghanyutkan
Sebuah lagu bisa sangat melekat di hati ketika bisa menyatu dengan anime itu sendiri.
Katakanlah lagu Orange - 7!!, bagi setiap orang sudah menonton animenya pasti setuju ketika mendengar sedikit saja musiknya, maka akan langsung teringat kepada Miyazono Kaori. Saking menyatunya lagu tersebut dengan sebuah anime, sampai-sampai sangat melekat di hati.
Opening dan Ending Mushoku Tensei yang dibawakan Yuiko Ohara berjudul Tabibito no Uta dan Only pun bisa dibilang sama. Openingnya menenangkan, Endingnya menghanyutkan. Saat pertama kali mendengar endingnya penulis merinding dibuatnya. Ini tidak melebih-lebihkan. Vibe fantasinya kental, tetapi cocok untuk relaksasi karena terasa lembut di telinga.
7. Eris Greyrat
Terakhir, mungkin bagian ini terlalu subjektif karena berdasarkan pendapat penulis. Eris Boreas Greyrat, sepupu Rudeus, gadis yang bisa melengkapi kekurangan Rudeus dalam perjalanannya. Seperti yang penulis katakan di awal, kekurangan Rudeus ada pada pertarungan fisik karena tidak mewarisi bakat berpedang ayahnya. Eris adalah kebalikan Rudeus, Eris pandai bertarung dan, ehem, dia gadis tsundere.
Meskipun jalan ceritanya ini nanti akan menjadi harem, Eris adalah gadis yang paling cocok melengkapi Rudeus sebagai heroine di Mushoku Tensei sejauh ini, menurut penulis berdasarkan pendapat di atas.
Menurut kamu sendiri gimana, siapa nih gadis yang paling cocok dengan Rudeus di anime Mushoku Tensei ini? Coba tulis di komentar!
Comments
Post a Comment